Sabtu, 07 November 2015

Tugas Softskill SOLAR CELL


                                                                Solar cell
A.    Tujuan membuat SOLAR CELL
-          Untuk memanfaatkan sinar matahari
-          Untuk mengubah dari sinar matahari menjadi tegangan listrik

B.    Pengertian Solar Cell (Sel Surya).
Solar cell terbuat dari potongan silikon yang sangat kecil dengan dilapisi bahan kimia khusus untuk membentuk dasar dari solar cell. Solar cell pada umumnya memiliki ketebalan minimum 0,3 mm yang terbuat dari irisan bahan semikonduktor dengan kutub  positif dan negatif. Solar cell merupakan elemen aktif (Semikonduktor) yang memanfaatkan efek fotovoltaik untuk merubah energi surya menjadi energi listrik. Pada solar cell terdapat sambungan (junction) antara dua lapis tipis yang terbuat dari  bahan semikonduktor yang masing- masing diketahui sebagai semikonduktor jenis P (positif) dan semikonduktor jenis N (negatif). Semikonduktor jenis  P dibuat dari kristal silikon yang didalamnya terdapat sejumlah material lain (umumnya boron) yang mana menyebabkan material tersebut kekurangan satu elektron bebas yang disebut lubang (hole).
Semikonduktor jenis  N juga terbuat dari kristaal silikon yang didalamnya terdapat sejumlah material lain (umumnya posfor) dalam batasan bahwa material tersebut dapat memberikan suatu kelebihan elektron bebas. Elektron adalah partikel sub atom yang  bermuatan negatif, sehingga silikon paduan dalam hal ini disebut sebagai semikonduktor  jenis N (negatif)
C.     LANDASAN TEORI
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan. Badingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising. Selain itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita.
Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan  panel yang terkena sinar matahari. Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung  pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu  berlangsung selama beberapa jam, tegangan batrai itu akan naik. Bila tegangan batrai itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan proses pengisian batrai itu
Biasanya panel surya itu letakkan dengan posisi statis menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh bumi berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya. Karena matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Agar dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi, untuk mendapatkan energi listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah  permukaan panel surya agar selalu menghadap matahari sedemikian rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir tegak lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya, dengan menggunakan mikrokontroler 8031. Kontroler ini tidak sederhana, karena terdiri dari bagian perangkat keras dan bagian perangkat lunak. Biasanya, paket sistem sel surya yang lengkapbelumtermasuk kontroler untuk menggerakkan panel surya secara otomatis supaya sinar matahari jatuh tegak lurus.
Sejarah Soral Cell
Tenaga listrik dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh Alexandr  Edmund Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini merupakan cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan dengan menyinari 2 elektrode dengan berbagai macam cahaya. Elektrode tersebut di balut (coated) dengan  bahan yang sensitif terhadap cahaya, yaitu AgCl dan AgBr dan dilakukan pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran asam.
D.    Prinsip kerja solar cell
Prinsip Kerja Solar Cell Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan bahan semikonduktor jenis - P dan semikonduktor jenis - N (P  – N junction semiconductor) yang jika tertimpa sinar matahari maka akan terjadi aliran elektron, aliran elektron inilah yang disebut sebagai aliran arus listrik. Bagian utama perubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber (penyerap).
E.     Komponen-komponen yang diperlukan untuk instalasi listrik tenaga surya:
1.     Panel surya / solar panel
Panel surya / solar panel berfungsi untuk  mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang
Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimum).
Umumnya kita menghitung maksimum sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi sampai sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik bisa digunakan pada malam hari, yang dimana tanpa sinar matahari.
2.     Solar charge controller
Solar charge controller berfungsi mengatur lalu lintas dari solar cell ke baterai dan beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada dasarnya ditujukan untuk melindungi baterai.  
3.     Inverter
Inverter adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC – direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC – alternating current).
4.     Baterai
berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan listrik.
F.     Rincian harga
1 Harga panel surya / solar cell tergantung dari beberapa faktor:
* Type panel/ teknologi/ efisiensi
* Ukuran panel dan daya dalam Watt yang dihasilkan per jam
Perkiraan harga panel untuk 50 Watt Peak adalah sekitar Rp 1.650.000,00. Jadi harga per 1 Watt Peak adalah sekitar Rp 33.000,00.
2 Charge controller
Ada jenis PWM dan ada jenis MPPT (bukan merk tapi jenis).
Sifat controller kelas PWM umumnya berharga murah, Tegangan Input hampir sama dengan Tegangan ke Baterai / Aki, misalnya pada controller autovolt untuk baterai 12/24, input 12-23VDC untuk baterai 12v dan input 24~30V untuk baterai 24VDC, intinya tegangan input tidak jauh berbeda dengan tegangan output (ke baterai). Harga kelas PWM Rp 200.000,00;
MPPT umumnya mempunyai keistimewaan yaitu tegangan input yang tinggi untuk mencharge baterai baik 12v s/d 48v, bahkan sebagian controller bisa mencharge sampai 60VDC.
Harga memang mahal, tapi efesiensinya memang lebih baik. Harga kelas MPPT Rp 550.000,00;

3 inverter
Harga inveter tergantung merek, tetapi saya menggunakan inveter merek pure sine wave seharga  Rp 1.500.000,00;

4 Batrai
Harga batrai tergantung dari kapasitas :
-          33Ah dengan harga Rp 750.000,00;
-          65Ah dengan harga Rp 1.250.000,00;
-          100Ah dengan harga Rp 1.850.000,00;
-          120Ah dengan harga Rp 2.250.000,00;
Tetapi saya menggunakan batrai 100Ah dengan harga Rp 1.850.000,00;.

G.    Cara membuat
1.       Panel surya di pasang tegak urus ke arah sinar matahari untuk menangkap sinar matahari.
2.       Dari panel surya, lalu di sambungkan ke charge controller untuk mengontrol pengisian batrai.
3.       Di sambung dari charge controller ke batrai untuk bertujuan batrai mengisi dan menyimpan energi listrik yang di hasilkan oleh panell surya.
4.       Yang trakhir di sambungkan ke inverter untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC.


gemariptek.blogspot.co.id

Selasa, 20 Oktober 2015

Tugas Softskill Ekonomi Teknik

1.      RUANG LINGKUP EKONOMI TEKNIK

Menurut Chester A. Bernard, sistem adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. 

Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia. Secara teoritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainnya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut Mc Eachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

Pengertian Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari beberapa aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Secara umum, subjek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subjek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
 
Ada 3 hal pokok yang ada dalam perekonomian:
1. Produksi
2. Konsumsi
3. Perdagangan Sistem Perekonomian 

Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. 

Macam-macam sistem ekonomi :

·         Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis,semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
·         Sistem perekonomian sosialisme, Yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
·         Sistem Perekonomian komunisme,  Adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber  kegiatan perekonomian. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi. Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan
·         Sistem Ekonomi Merkantilisme, Yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak aset& modal yang dimiliki negara.
·         Sistem Perekonomian Fasisme, Yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalisme yang berlebihan.

2.      PENGERTIAN PROPOSAL TEKNIK DAN HUBUNGANNYA DENGAN EKONOMI TEKNIK 

Menurut Saya hubungan ekonomi teknik dengan teknik elektro dapat dikatakan sangat erat. Hampir semua kegiatan yang kita lakukan berhubungan dengan barang-barang elektronika dan setiap hari pun kita melakukan perhitungan terhadap pengeluaran yang diakibatkan oleh penggunaan alat elektronika tersebut, sehingga secara tidak langsung kita belajar ekonomi teknik. Dalam sebuah pembuatan acara teknik elektro di butuhkan pengaplikasian ekonomi teknik untuk berjalannya sebuah acara dengan baik dan benar serta dapat mengambil manfaat untuk orang lain serta bersinergis dan dengan nilai ekonomis yang tinggi. Kita di teknik elektro memang tidak seperti di jurusan ekonomi yang setiap hari belajar tentang ekonomi. 

3.      PENGERTIAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan dalam Ekonomi teknik adalah bagaimana membuat sebuah keputusan (decision making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi. Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi, pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan umat manusia.
Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian. Sehingga penting mengetahui:
a. Prediksi kondisi masa yang akan datang
b. Perkembangan teknologi
c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai
Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai prediksi-prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih dikenal resiko. Dalam pengambilan keputusannya yang berdasar faktor-faktor (parameter) tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa seberapa besar pengaruh faktor-faktor tersebut saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS. Sumber-sumber ketidakpastian:
·         Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis
·         Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan
·         Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan 4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan

4.      TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERUTAMA DALAM BIDAN ENGINEERING

Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula bagi seorang wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi mengidentifikasikan masalah, pencarian alternative keputusan yang baik. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahapan kegiatan manajemen, baik pada saat proses pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi, atau operasionalisasi kegiatan maupun pada tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan dari rencana agar hasil yang diperoleh sesuai dengan target baik dalam jumlah, mutu, biaya, serta penggunaan sumber lainnya secara efektif dan efisien.

5.      ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan merupakan salah satu fungsi kunci keberhasilan dalam manajemen bisnis. Pada zaman sekarang, proses pengambilan keputusan baik untuk negara maupun untuk niaga atau bisnis banyak diteliti orang. Apa sebabnya? Sebab, mereka beranggapan bahwa proses keputusan itu sangat unik dan erat kaitannya dengan keberhasilan usaha atau bisnis. Suatu keputusan yang benar, tumbuh dan berkembang dari adanya pertentangan antar pendapat dan alternative alternatif yang saling bersaing.
Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk :
·         Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah.
·         Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yang lebih mantap.
·         Memungkinkan penerimaan bersama, terhadap keputusan yang akan diambil. Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang kongkret, sebenarnya tidak begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang diadakan berkisar pada masalah bertindak atau tidak bertindak dengan memperhitungkan untung ruginya.
Agar seorang Wirausaha mampu membuat keputusan yang efektif dan efisien, ia harus memiliki beberapa persyaratan, sebagai berikut.
·         Keterampilan dalam kepemimpinan
·         Keterampilan dalam manajerial
·         Keterampilan dalam bergaul.
Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagai resiko yang akan mempengaruhi kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, wirausahawan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam menghadapi resiko, dan metode pengambilan resiko.

6.      PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN 

Berikut ini adalah faktor-faktor dan pertimbangan yang harus diperhatikan dalam membuat keputusan :
·        Faktor membuat keputusan Membuat keputusan di dalam usaha atau bisnis adalah pekerjaan yang tidak mudah. Di dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambilnya.
·          Faktor orang Dalam membuat keputusan, perlu diperhatikan dan dipertimbangkan orang-orang yang akan merasakan masalah, sebagai akibat dari adanya keputusan tersebut.
·    Faktor psychologis Dalam membuat keputusan, seorang wirausaha perlu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor psychologis, baik yang terasa maupun yang tidak terasa, seperti emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, maupun pengaruh kejiwaan lainnya.
·       Faktor fisik Membuat keputusan merupakan pekerjaan mental. Maka dari itu, di dalam membuat keputusan, perlu ditransferkan ke arah tindakan fisik.
·    Faktor sasaran Di dalam membuat keputusan, seorang Wirausaha harus memperhatikan dan mendorong arah usaha atau bisnis dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan.
·      Faktor waktu. Di dalam membuat keputusan, waktu yang efektif dan efisien harus cukup untuk menganalisis data-data dan permasalahannya.
·             Faktor pelaksanaan Faktor pelaksanaan merupakan follow-up dari setiap keputusan yang diambil. 

Selanjutnya, perlu diingat pula bahwa setiap keputusan akan menimbulkan suatu rangkaian tindakan di dalam membuat keputusan. Pembuatan keputusan dalam kehidupan bisnis, tidaklah begitu mudah. Setiap alternatif di dalam faktor pembuatan keputusan yang ditujukan agar semua pihak merasa puas, sudah tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, seorang Wirausaha yang berpengalaman harus mempunyai keberanian dalam membuat dan mengambil suatu keputusan yang tepat, cermat, dan cepat. 

7.      PROSES PEMECAHAN MASALAH 

Study Kasus Setelah ditunjuk menjadi Pimpinan Eksekutif di Porsche (salah satu produsen mobil terkenal), pada tahun 1992, disaat Porsche sedang menuju jurang kebangkrutan, Wendelin Wiedeking langsung mengajak kelompok Shin-Gijutsu, yang merupakan para ahli teknik yang telah dikader oleh Toyota untuk mengelola dan membenahi sistim yang ada di pabrik Porsche. Dengan bantuan dari para ahli teknik Jepang, waktu untuk melakukan perakitan berhasil diturunkan dari 120 jam menjadi 72 jam. Jumlah kesalahan pada setiap pembuatan mobil turun 50 % menjadi hanya 3 kesalahan per mobil. Jumlah tenaga kerja menurun sebesar 19 % menjadi 6.800 orang, dari lebih dari 8.400 orang di tahun 1992. Jumlah "line production" telah berhasil diperpendek . Begitu pula dengan jumlah inventori yang telah berkurang, membuat ruang yang digunakan di pabrik menjadi lebih kecil sebesar 30 %.
Perubahan-perubahan tersebut di atas telah membuat Porsche berhasil memproduksi mobil dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. Dampaknya, pertama kali dalam 4 tahun terakhir, perusahaan melaporkan keuntungan, setelah sebelumnya merugi sebesar 300 Juta Dolar Amerika. Hal yang menarik yang mungkin ingin kita ketahui dari ilustrasi cerita di atas adalah, cara efektif yang berhasil diterapkan oleh para ahli teknik Jepang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Porsche, dan kemudian merubahnya menjadi sebuah keuntungan. Secara umum yang dilakukan oleh ahli teknik Jepang adalah dengan membentuk kelompok kerja yang berbeda yang menerapkan prinsip-prinsip pemecahan masalah secara ilmiah untuk menganalisa situasi yang terjadi, membuat rencana perbaikan secara kreatif, dan menerapkan rencana perbaikan melalui proses pengawasan kualitas.
Ilustrasi di atas yang dikutip dari tulisan Phillip L Hunsaker tentang Pemecahan Masalah Secara Kreatif (2005) , menunjukkan kepada kita bahwa proses penyelesaian masalah secara efektif akan dapat membantu sebuah organisasi keluar dari kemelut keuangan yang mereka hadapi, dan merubahnya menjadi sebuah kesempatan yang menguntungkan. Tanpa penanganan yang benar saat itu, bukan tidak mungkin Porsche mengalami kebangkrutan total, dan tidak pernah terdengar lagi dalam industri kendaraan bermotor. Peristiwa yang terjadi pada Porshce bukan tidak mungkin terjadi pada organisasi lainnya, organisasi tempat kita bekerja saat ini atau pada diri kita sendiri. Kemampuan kita dalam melakukan pemecahan masalah secara analitis dan kreatif menjadi salah satu kunci agar kita dapat keluar dari masalah yang kita hadapi, dan mencapai kesuksesan dalam bisnis, maupun karir kita. Adanya kesempatan bagi kita untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi secara analitis dan kreatif menjadi inspirasi bagi saya untuk menjadikan pemecahan masalah secara analitis dan kreatif sebagai bahan tulisan saya kali ini. Mudah-mudahan tulisan ini dapat membantu kita semua agar kita tidak terjebak dalam perangkap yang mengurangi kualitas pemecahan masalah yang kita hasilkan.

Sumber :

Sabtu, 06 Juni 2015

Manusia dan Keadilan

"Rindunya"

 Di sekolah Kamis sore pukul setengah enam, Aku berjalan di malam hari dari masjid menuju lapangan saat bulan puasa. Di kantin kutemui temanku Ojan, dengan kekasihnya Ica. Mereka menanyakan kepadaku tentang sesuatu yang pribadi. “Raf, apakah sekarang Kamu sedang dekat dengan seorang wanita?” ujar Ojan kala itu. “Oh, tidak, Aku tak sempat memikirkan itu” ucap diriku. Kebetulan Aku adalah orang yang aktif di organisasi Rohis, Aku sibuk dengan aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan hari besar umat Muslim. “Baiklah, kuberitahu bahwa sebenarnya ada seorang wanita yang suka padamu semenjak Dia Sekolah di sini” ujar Ojan. “Benar, Raf, Dia itu sudah lama mengincarmu walaupun Dia selama ini sudah berpacaran dengan banyak pria, namun hanya Kamu yang Dia sayangi”.

Aku hanya heran dan sama sekali tidak terkejut mendengar hal itu. “Namanya Lastri” tiba-tiba Ojan mengatakan itu. Benarkah itu? Apakah itu hanya lelucon? Aku terkejut. Mendengar itu ada perasaan senang dan tak percaya, tapi ada rasa benci terhadapnya. Dia itu adalah wanita yang aku tidak sukai, karena sikapnya terhadap pria. Dia telah mengecewakan teman dekatku, karena dia pernah pacaran dengan temanku, namanya Luki.

Lagipula, hari ini adalah waktu terbaik. SMA kami sedang mengadakan acara buka puasa bersama dan malam itu mungkin Lastri pulang naik angkot dan aku akan mengantarnya malam itu. Aku sempat meminta doa restu dari teman-temanku, karena malam ini aku akan mengungkapkan rasa yang sebenarnya tidak ada, namun entah mengapa keberanianku untuk menjadikannya kekasih semakin kuat. Ibarat sebuah gaya grafitasi yang mendorong ke dasar paling dalam. Hati ini tak sanggup menahan.

“Lastri, kamu pulang dengan siapa?” tanya diriku. “Eh, naik angkot sendiri” jawabnya dengan wajah menunduk ke bawah. “Apakah kamu mau aku antarkan?’ tanya diriku dengan penuh penekanan. “Boleh kak” jawabnya yang masih tertunduk. Malam itu acara sudah selesai. Saatnya kami pulang dan tak lupa mengajak Lastri untuk nai motor denganku.

Diperjalanan, aku mematikan motor dengan cara menutup kran bensin agar mengira bahwa motorku mogok. Kebetulan motorku adalah vespa putih. “Yaah, mogok” ucapku dengan nada penyesalan. Aku pindahkan motorku ke pinggir. Aku berpura-pura memperbaiki motor. “kenapa motornya? Maaf ya jadi merepotkan malam-malam” ujarnya dengan rasa menyesal. “Sebenarnya motor ini tidak mogok. Aku hanya ingin berbicara denganmu, malam ini” kataku. Dengan berani ku katakan “Kamu sebenarnya suka ya denganku?”. Mukanya yang tidak bisa disembunyikan, penuh dengan heran, kebingungan, dan keanehan kenapa bisa tahu hal itu.

“Aku mau kita pacaran, tapi aku tidak ingin seperti mereka yang hanya bisa katakan ‘lagi apa? Udah makan atau belum? Aku izin dulu ya mau main.’ Menurutku hubungan seperti itu yang biasa saja. Aku juga tidak melarangmu untuk bermain dengan siapa saja, itu hak kamu, kebebasan kamu, dan diri kamu. Aku tidak berhak untuk ikut campur. Kamu boleh bertindak semau dirimu, asalkan kamu bisa menerima akibatnya, dan......”. Belum selesai aku teruskan, Lastri langsung menjawab “Ya! Aku mau, Rafi”. Dengan itu kulanjutkan perjalanan sampai ke rumahnya dengan perasaan gembira.