Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah
tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah
individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk
pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies,
tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk
sebutan demografinilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhanpenduduk dunia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu faktor
kelahiran, kematian, dan perpindahan. Kelahiran (Fertilitas) yang
merupakan faktor alami. Kelahiran adalah bertambahnya jumlah penduduk di suatu
wilayah. Kematian (Mortalitas) yang juga merupakan faktor alami. Kematian
adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen atau
berkurangnya penduduk pada suatu wilayah. Perpindahan (Migrasi) yang
merupakan faktor non-alami. Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas
Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain
dalam jangka waktu tertentu.
Macam-macam
pertumbuhan penduduk yaitu pertumbuhan secara alami, migrasi, dan total.
Pertumbuhan penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan
penduduk yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar.
Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh
faktor kelahiran, kematian, dan migrasi.
Dampak pertumbuhan
penduduk di suatu negara sangat banyak dan bermacam-macam. Dampak pertumbuhan
penduduk ini sangat merugikan keberlangsungan makhluk hidup dan apabila tidak ada pencegahan dari
pertumbuhan penduduk ini, maka akan semakin banyak dampak dan membuat
keberlangsungan hidup suatu negara tidak lagi nyaman untuk ditinggali. Dampak
dari pertumbuhan penduduk yaitu lahan tempat tinggal dan bercocok tanam
berkurang, semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga,
pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll. Angka pengangguran dan
kemiskinan meningkat. Angka kesehatan
dan kecukupan gizi masyarakat menurun sehingga dapat menimbulkan
penyakit baru. Pembangunan daerah semakin dituntut banyak. Ketersediaan pangan
sulit. Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit.
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll. Kemiskinan berkaitan erat
dengan askes pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan gisi dan kalori. Dengan
demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular, seperti
diare, penyakit lever, TBC dll. Juga penyakit kekurangan gizi termasuk busung
lapar, anemi terutama pada bayi, anak-anak dan ibu hamil. Kematian adalah
konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan ini. (kekurangan
gisi menyebabkan rentan terhadap infeksi). Baik itu kematian bayi baru lahir
(neonatal, kematian balita, kematian dewasa). Kaitan penduduk, kemiskinan,
kesejahteraan dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas,
morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah
tangga. Pengetahuan tentang aspek demografi akan membantu para policy makers
dan perencana program untuk dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran serta
mengembangkan program yang tepat.
Penyebab kemiskinan
dan keterbelakangan banyak dihubungkan dengan individu seseorang atau
patologis, keluarga, sub budaya, agensi dan struktural. Penyebab individual,
atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan,
atau kemampuan dari si miskin. Contoh dari perilaku dan pilihan adalah
penggunaan keuangan tidak mengukur pemasukan. Penyebab keluarga, yang menghubungkan
kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Penyebab keluarga juga dapat berupa
jumlah anggota keluarga yang tidak sebanding dengan pemasukan keuangan
keluarga. Keluarga mempunyai tanggung
jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup
dlll). Perlu pemberdayaan keluarga.
Penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan
kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Individu
atau keluarga yang mudah tergoda dengan keadaan tetangga adalah contohnya.
Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. Contoh dari aksi orang lain lainnya
adalah gaji atau honor yang dikendalikan oleh orang atau pihak lain. Contoh
lainnya adalah perbudakan. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa
kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan_02jan14.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelaparan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://annisazainal.wordpress.com/tag/pengertian-pertumbuhan-penduduk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar