Sabtu, 06 Juni 2015

Manusia dan Tanggung Jawab




" Anak Pemalas"

 Ada seorang anak , Ia adalah anak tunggal dari kedua orangtuanya. Kedua orangtuanya sibuk bekerja, dan cenderung memanjakan anaknya dengan fasilitas yang mewah sehingga anak ini tumbuh menjadi anak yang manja, malas, dan pintar berbohong. 

Suatu hari sang Ibu menyuruh Ia membereskan kamar tidurnya sendiri, tetapi Ia menjawab “ aaaahhh Ibu kenapa harus Aku yang membereskan kamar , sudah ada bibi ko yang membereskan jadi Aku tak perlu repot-repot untuk membereskan kamarku”. 

Ayah dan ibunya sangat sedih dan kecewa melihat sikap anaknya yang seperti ini. Kemudian ayah dan ibunya berpikir untuk memberi pelajaran hidup kepada anaknya  agar anaknya ini tidak bersikap seperti apa yang ayah dan ibunya tidak inginkan. 

Dengan kesepakatan bersama,  uang saku yang biasa Ia terima setiap hari, Pagi itu tidak diberikan oleh kedua orangtuanya. “ mengapa ayah tidak memberiku uang saku? Mau aku mati kelaparan disekolah ya? “ sambil tersenyum ayahnya menjawab “ untuk apa uang saku nanti juga bakalan habis”!
Di saat sarapan pagi ia duduk dimeja makan dan tidak terdapat makanan tersedia. Ia pun kembali protes “ bu, aku lapar, mana makanannya? Aku ini lagi buru-buru mau kesekolah!!”  Lalu ibunya menjawab “ untuk apa makan , nanti juga bakalan lapar lagi”. 

Lalu Ia berangkat kesekolah tanpa uang saku dan perut yang kosong. Seharian disekolah Ia merasa tersiksa tidak bisa konsentrasi belajar karena perut yang kosong akibat tidak sarapan, dan Ia merasa bahwa kedua orangtuanya tidak menyayanginya lagi. 

Pada malam hari, ibunya berkata” anakku, saat makan malam tiba, kita harus menyiapkan makan malam di dapur. Setelah itu ada tanggung jawab kamu untuk membersihkan perlengkapan yang kotor. Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakannya dan akan terus seperti itu selama kita hidup. Hidup adalah rangkaian tanggung jawab, setiap hari harus mengulangi hal-hal baik. Jangan mengelak tidak mau ngerjakan hal itu karena kemalasan kamu. Ibu harap kamu mengerti sama apa yang ibu bicarakan!”
Lalu Ia mengangguk-anggukan kepala sambil menjawab “ yaa ayah , ibu aku sekarang baru mengerti aku juga berjanji tidak akan mengulangi sifat burukku ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar